Food waste, sampah makanan masih menjadi isu serius di berbagai belahan dunia. FAO (Food and Agriculture Organization) menyebutkan setidaknya 17 persen total produksi pangan global berakhir menjadi sampah makanan, dan 14 persen lainnya hilang karena tidak pernah menjadi makanan sama sekali (Food Loss). Setidaknya bahan pangan yang hilang ini dapat memberikan 1.26 miliar orang makan setiap tahunnya. Cukup menjadi ironi, karena di belahan dunia lain, atau bahkan disekitar lingkungan kita masih ditemukannya orang yang tidak makan setiap harinya.
Food Waste Index Report 2021 menyebutkan Indonesia sebagai negara penghasil sampah makanan terbesar di Asia Tenggara, dengan total 20.93 juta ton setiap tahunnya. Di tingkat dunia-pun, Indonesia pernah menduduki urutan kedua (setelah Arab Saudi) sebagai negara penghasil sampah makanan terbanyak.
Kajian yang dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Waste4Change pada tahun 2021 menunjukan, sampah makanan menyebabkan kerugian ekonomi sebesar 213-551 triliun rupiah per tahun, setara dengan 4-5 persen PDB Indonesia per tahun. Dengan mengetahui dampak serta kerugian akan Food Waste, selain kebijakan masif yang harus dilakukan oleh pemerintah, kita pribadi harus membangun kesadaran dan secara mandiri berupaya mengurangi food waste.
Ancam keberlangsungan hidup, Ketahui Dampak Buruk Food Waste
Food waste selain membuat rugi secara materil, juga berdampak buruk pada lingkungan. Berikut kerusakan yang terjadi akibat food waste:
1. Darurat Sampah Pangan, Bikin Dunia mengalami Global Warming
Aplefriend, tahu tidak? Food waste memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengrusakan alam. Proses penguraian makanan yang dibuang ini menghasilkan gas metana dan kadar CO2 yang berkontribusi besar terhadap terjadinya pemanasan global. Dalam laporan Bappenas, dalam rentang waktu 2000 sampai 2019, total emisi timbulan food loss dan food waste diestimasi mencapai 1.702,9 Mt CO2.
2. Tahap awal Krisis Pangan Masyarakat
Digadangnya Indonesia sebagai penghasil Food waste terbesar di Asia Tenggara, membuat beberapa pihak cukup prihatin dengan krisis pangan di Indonesia. Sebanyak 183.7 juta orang atau 68 persen populasi di Indonesia tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi harian mereka. Data dari Global Hunger Index 2021, tingkat kelaparan Indonesia mendapatkan skor indeks 18 poin atau level moderat. Sampah makanan adalah tanda awal terjadinya krisis pangan. Peningkatan kebutuhan manusia akan pangan membuat sektor swasta berupaya menggarap tanah agar bisa diolah dan membangun industri untuk memenuhi kebutuhan pasar. Pengikisan lahan yang seharusnya menjadi penyumbang oksigen menjadi rusak demi ambisi bisnis, namun di sisi lain makanan yang sudah diolah terbuang menjadi sampah karena tidak terjangkau oleh masyarakat yang membutuhkan
Darurat Sampah pangan, sadari sumber Food Waste
Terkadang, kita tidak menyadari bahwa sampah makanan paling banyak bukanlah berasal dari restoran, pasar tradisional atau supermarket, namun berasal dari rumah tangga. Hal ini tidak terlepas dari kebiasaan dan perilaku kita seperti:
1. Membeli makanan secara berlebihan
2. Memasak makanan yang tidak disukai
3. Tidak menghabiskan makanan
Yuk Kurangi Food Waste dari Rumah!
Selain dampak dan kerugian yang diakibatkan oleh food waste, berikut merupakan langkah yang dapat dilakukan agar meminimalisir food waste.
– Rencanakan Belanja makanan & Makanlah Secukupnya
Ada baiknya sebelum membeli makanan, direncanakan dengan baik makanan yang akan dibeli. Selalu upayakan untuk membeli makanan yang memang dibutuhkan saja. Selain itu, mengonsumsi sesuai porsi juga dapat meminimalisir food waste
– Terapkan Prinsip penyimpanan FIFO & Cek Tanggal Kadaluarsa
Sangat penting untuk memastikan tanggal kadaluarsa, terapkan prinsip FIFO, First In First Out metode yang dilakukan untuk penyimpanan makanan. Makanan yang pertama kali dibeli diasumsikan memiliki tanggal kadaluarsa lebih cepat, maka makanan tersebut yang harus pertama dikeluarkan dan makanan yang paling akhir dibeli juga paling terakhir dikeluarkan dari lemari penyimpanan makanan
– Berani coba bahan pangan “Jelek”
Untuk produk buah atau sayur, penampakan yang terlihat kurang bagus tidak selalu demikian, asal kamu langsung mengolahnya dan mengonsumsinya. Dengan cara ini, maka kamu berkontribusi mengurangi “perish food” atau makanan busuk untuk lingkungan
– Membuat kompos makanan
Membuat kompos makanan dari sampah sisa makanan akan bermanfaat karena akan menjadi pupuk organik yang berguna untuk menyuburkan makanan.
– Berbagi makanan kepada orang sekitar
Tentunya setiap rumah tangga memiliki makanan sisa yang masih layak konsumsi. Bagilah makanan tersebut baik kepada tetangga atau orang sekitar.
Food waste, fenomena membuang atau menyisakan makanan yang saat ini dianggap sepele ternyata telah membuat masalah serius baik di seluruh belahan dunia. Kerugian baik materil, non materil, serta kerusakan alam merupakan pertanda untuk kita, bahwa food waste dapat mengakibatkan krisis pangan dimasa depan. Sadar akan dampak buruknya serta menerapkan langkah untuk menguranginya, diharapkan dapat secara signifikan mengurangi food waste yang bisa kita lakukan dari rumah kita sendiri.
Baca juga: Mengenal Lebih Dalam Real Food: Jalan Mudah Menuju Hidup yang Lebih Sehat
References:
- Mengenal Apa Itu Food Waste, Dampak, dan Cara Menguranginya – Tempo
- Food Waste – The Nutrition Source
- Penyebab Food Waste dan Dampaknya – IEC
Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien