Puasa Ramadhan bukan hanya ibadah, tetapi juga membawa berbagai manfaat kesehatan, terutama bagi penderita hipertensi. Selama berpuasa, tubuh mengalami perubahan metabolisme yang dapat membantu menurunkan tekanan darah secara alami. Dengan pola makan yang lebih teratur, berkurangnya asupan garam, serta meningkatnya keseimbangan hormon, puasa dapat menjadi cara efektif untuk mengontrol tekanan darah tanpa perlu ketergantungan penuh pada obat-obatan. Bagaimana puasa bisa memberikan efek positif bagi penderita hipertensi? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, Aplefriends!
1. Membantu Menurunkan Tekanan Darah

Puasa Ramadan mengubah pola makan dan asupan cairan, yang dapat mempengaruhi tekanan darah. Beberapa penelitian menyatakan bahwa puasa dapat menurunkan tekanan darah secara bertahap. Hal ini dapat disebabkan oleh penurunan asupan natrium dan perubahan metabolisme tubuh selama puasa.
Dalam studi Journal of the American Heart Association, menunjukkan bahwa puasa Ramadhan bisa menurunkan tekanan darah sistolik rata-rata sebesar 7,29 mmHg dan diastolik sebesar 3,42 mmHg. Penurunan ini terjadi tanpa harus menurunkan berat badan, yang berarti puasa sendiri punya efek baik untuk tekanan darah.
Studi lain dalam Indonesian Journal of Pharmaceutical Education, juga menunjukkan hasil serupa, di mana tekanan darah berkurang secara signifikan setelah satu bulan berpuasa. Ini karena pola makan saat puasa lebih teratur dan sehat.
2. Memperbaiki Kesehatan Jantung dan Kolesterol

Puasa Ramadhan tidak hanya memengaruhi tekanan darah, tetapi juga berdampak positif pada kadar lemak dalam tubuh yang berperan dalam pembentukan kolesterol.
Sebuah studi di Indonesia menunjukkan bahwa setelah sebulan berpuasa, kadar kolesterol jahat (LDL/low-density lipoprotein) menurun secara signifikan, sementara kolesterol baik (HDL/high-density lipoprotein) justru meningkat. Hal ini sangat bermanfaat karena kadar HDL yang lebih tinggi membantu menjaga kesehatan jantung dan menurunkan risiko tekanan darah tinggi serta penyakit kardiovaskular.
3. Membantu Mengontrol Berat Badan

Kelebihan berat badan adalah salah satu penyebab utama hipertensi. Puasa Ramadhan membantu mengatur pola makan sehingga tubuh lebih mudah menjaga berat badan ideal. Meskipun berat badan tidak selalu turun secara drastis, penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah tetap menurun selama puasa.
Namun, penting untuk tetap makan sehat saat sahur dan berbuka, menghindari makanan yang terlalu asin, berminyak, atau manis agar manfaat puasa bisa maksimal.
4. Meningkatkan Kinerja Insulin dan Metabolisme

Puasa Ramadhan juga memiliki efek positif terhadap sensitivitas insulin, yang berkaitan dengan tekanan darah. Resistensi insulin sering dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah dan risiko penyakit kardiovaskular. Studi menunjukkan bahwa selama puasa, kadar glukosa darah lebih stabil, yang dapat membantu mengurangi tekanan pada pembuluh darah dan jantung.
Puasa juga membantu tubuh merespon insulin dengan lebih baik, sehingga kadar gula darah lebih stabil dan tekanan darah tetap terkontrol. Insulin yang bekerja lebih baik juga mengurangi peradangan dalam tubuh, yang bisa membantu menjaga tekanan darah tetap normal.
Puasa Ramadhan memberikan berbagai manfaat bagi penderita hipertensi. Meskipun demikian, penderita hipertensi tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani puasa, terutama jika mereka sedang dalam pengobatan. Dengan manajemen yang tepat, puasa Ramadhan dapat menjadi terapi alami yang bermanfaat bagi penderita hipertensi.
Baca juga: Ini 7 Tanda Awal Hipertensi: No 4 Paling Rentan!
Referensi :
- Effect of Religious Fasting in Ramadan on Blood Pressure: Results From LORANS (London Ramadan Study) and a Meta‐Analysis (2021), Journal of the American Heart Association
- Pengaruh Puasa Ramadhan Terhadap Tekanan Darah Dan Profil Lipid Pada Pasien Hipertensi Studi Kasus : Denpasar Selatan (2023), Indonesian Journal of Pharmaceutical Education
Penulis : Rheinhard, S.Gz., Dietisien