Kombucha menjadi salah satu minuman fermentasi berbahan dasar teh manis yang kini semakin populer. Kombucha banyak mengandung berbagai senyawa bioaktif yang dapat mendukung kesehatan tubuh. Yuk kita bahas kandungan nutrisi, metabolit yang dihasilkan selama fermentasi, dan manfaat kombucha bagi kesehatan berdasarkan studi ilmiah.
Senyawa Nutrisi dan Metabolit Kombucha
Kombucha dihasilkan dari proses fermentasi teh manis dengan bantuan kultur simbiotik bakteri dan ragi, yang dikenal dengan sebutan SCOBY (Symbiotic Culture Of Bacteria and Yeast). Proses fermentasi dalam pembuatan kombucha dapat menghasilkan berbagai senyawa, termasuk asam organik, terutama asam asetat, glukonat, dan glukuronat (GlcUA) yang berperan dalam penurunan pH teh dan berkurangnya kadar oksigen di dalamnya. Hal tersebut membuat kombucha memiliki cita rasa sedikit asam, sedikit manis, dan sedikit berkarbonasi sehingga menjadikan kombinasi rasa yang unik dan enak. Selain asam organik, hasil uji kimia juga menunjukkan adanya kandungan beberapa zat berikut.
- Kandungan gula (sukrosa, glukosa, dan fruktosa)
- Vitamin yang larut dalam air (B1, B2, B6, B12, C)
- Mineral (mangan, besi, nikel, tembaga, seng, timbal, kobalt, kromium, dan kadmium)
- Asam glukuronat
- Asam D-sakarat-1,4-lakton (DSL)
Berbagai metabolit bermanfaat yang diproduksi dalam kombucha dapat kamu lihat di gambar berikut.
Vitamin & Mineral: Pendukung Fungsi Tubuh
Kombucha mengandung berbagai vitamin dan mineral yang merupakan zat anorganik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk fungsi tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan jaringan tubuh. Vitamin B1, B6, dan B12 dalam kombucha berperan dalam metabolisme energi dan mendukung fungsi saraf.
Polifenol: Si Pelindung Tubuh
Polifenol yang berasal dari teh adalah antioksidan yang membantu melawan radikal bebas di tubuh kita. Selama proses fermentasi, kandungan ini meningkat sehingga dapat mendukung perlindungan terhadap penyakit yang terkait dengan stres oksidatif, seperti kanker, penyakit kardiovaskular, dan penyakit neuro degeneratif. Kombinasi polifenol dan vitamin dalam kombucha juga dapat bekerja sama untuk memperkuat sistem imun tubuh.
Asam Glukuronat: Detoks Alami
Senyawa ini membantu detoksifikasi hati atau membersihkan tubuh dari racun dan zat berbahaya lainnya dengan mengikat racun dan membantu mengeluarkannya dari tubuh. Hal itu dapat mengurangi risiko kerusakan organ akibat akumulasi zat beracun dalam tubuh.
DSL (D-saccharic Acid-1,4-Lactone): Pelindung Sel
DSL dikenal karena sifat antioksidannya yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat oksidasi. Kadar DSL tertinggi dalam kombucha ditemukan pada hari kedelapan fermentasi dan akan menurun setelahnya.
Asam Organik: Pendukung Usus Sehat
Kombucha mengandung asam asetat, laktat, dan glukonat, yang berperan dalam menjaga keseimbangan mikrobiota usus dan menghambat pertumbuhan bakteri jahat. Hal itu dapat meningkatkan fungsi pencernaan dan membantu penyerapan nutrisi juga.
Etanol: Jadi Halal atau Haram?
Konsentrasi etanol dalam kombucha bisa meningkat seiring waktu fermentasi, kemudian akan menurun dengan lambat. Dari hasil uji laboratorium, kandungan alkohol pada kombucha berada di bawah 0,5%, yaitu 0,055% sehingga ditetapkan sebagai produk halal oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia). The French paradox bahkan menyatakan bahwa konsumsi kombucha yang memiliki konsetrasi etanol rendah dapat berperan dalam mencegah penyakit kardiovaskular.
Setelah tau beberapa nutrisi dan metabolitnya, apa kamu jadi tertarik untuk minum kombucha? Kombucha memang minuman yang kaya akan senyawa bioaktif dengan berbagai manfaat kesehatan. Tapi ingat, penting untuk mengonsumsinya dalam batas wajar dan memastikan kebersihan saat pembuatannya. Karena ditemukan beberapa kasus keracunan yang diduga disebabkan oleh kombucha. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC, 1994), konsumsi harian 4 ons kombucha tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan. Bagi ibu hamil, anak-anak, atau orang dengan kondisi kesehatan tertentu, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi kombucha ya!
Baca juga: Yuk Intip Kombucha Lokal Indonesia: Bons Fabriek
Editor: Rheinhard, S.Gz., RD
Referensi:
- A Review on Health Benefits of Kombucha Nutritional Compounds and Metabolites (2018), CYTA – Journal of Food
- Kombucha Tea: A Study On The Halal of Fermented Drinks (2021), IJMA: International Journal Mathla’ul Anwar of Halal Issues