Pemanis Buatan, Apakah Manfaatnya Semanis Rasanya?

Rasanya, sangat sulit lepas dari makanan/minuman manis di zaman sekarang. Tentu hal ini menyebabkan konsumsi gula berlebih makin rentan terjadi. Konsumsi gula berlebih bisa menyebabkan asupan kalori berlebih yang akhirnya menimbulkan berbagai risiko kesehatan. Akhirnya, pemanis buatan yang rendah kalori dengan tingkat kemanisan yang tinggi dianggap sebagai solusi atas masalah ini.

Namun, sering ada ketakutan tersendiri jika ada kata “buatan” pada produk makanan. Banyak orang merasa khawatir kalau pemanis buatan menyimpan banyak efek samping.

Lalu, apakah pemanis buatan benar-benar aman?

Berkenalan dengan Pemanis Buatan

Pemanis buatan atau artificial sweeteners adalah zat kimia yang ditambahkan pada makanan/minuman. Sesuai namanya, zat ini ditambahkan untuk memberikan rasa manis.

Pemanis buatan dapat memberikan rasa manis karena struktur kimia pada pemanis buatan dapat dikatakan mirip dengan struktur kimia gula asli. Karena hal ini, pemanis buatan dapat mengaktifkan saraf pengecap rasa manis pada lidah.

Jenis-jenis Pemanis Buatan

Ada banyak jenis pemanis buatan dengan berbagai nama di pasaran. Apa saja?

·   Aspartame    : 200x lebih manis dari gula pasir

·   Acesulfame K : 200x lebih manis dari gula pasir

·   Advantame   : 20.000x lebih manis dari gula pasir

·   Neotame      : 13.000x lebih manis dari gula pasir

·   Sakarin         : 700x lebih manis dari gula pasir

·   Sukalosa       : 600x lebih manis dari gula pasir

·   Siklamat       : 50x lebih manis dari gula pasir

Sebetulnya, masih banyak nama pemanis buatan yang ada. Tidak semua dari pemanis buatan diizinkan untuk digunakan oleh pihak berwenang.

Contohnya, ada pemanis buatan bernama dulsin. Pemanis buatan ini 250x lebih manis daripada gula pasir. Namun, penggunaannya dilarang di Indonesia. 

Selain itu, sebenarnya sakarin juga sempat dilarang penggunaannya di Amerika Serikat sejak tahun 1981. Namun, sakarin sudah diizinkan kembali untuk digunakan.

Benarkah Pemanis Buatan Punya Efek Samping?

Nah, ini adalah bagian yang paling sering ditanyakan oleh banyak orang.

Apakah benar pemanis buatan punya efek samping?

Atau justru, pemanis buatan aman-aman saja?

Yuk, kita bahas dampak pemanis buatan dari berbagai sisi!

1. Selera Makan

Beberapa studi terbaru menunjukkan kalau pemanis buatan dapat menekan nafsu makan dan membantu mengurangi asupan kalori harian.

2. Berat Badan

Selain selera makan, pemanis buatan juga dapat membantu menurunkan berat badan, massa lemak, dan lingkar perut.

Perlu diperhatikan kalau minuman/makanan dengan pemanis buatan dapat dijadikan alternatif makanan/minuman yang mengandung gula tambahan.

Jika kamu mengalami “ngidam” yang manis-manis setelah mengonsumsi pemanis buatan, kamu bisa mengganti minumanmu dengan air putih.

3. Diabetes

Pemanis buatan dapat memberikan rasa manis pada hidangan tanpa meningkatkan kadar gula darah di dalam tubuh. Selain itu, kadar insulin juga tidak mengalami peningkatan.

4. Kanker

Sebenarnya, hal ini masih menjadi perdebatan hangat bahkan di kalangan ahli.

Ada banyak sekali studi yang meneliti hubungan pemanis buatan dengan risiko kanker. Studi-studi tersebut menunjukkan bahwa ada risiko peningkatan kanker terhadap konsumsi pemanis buatan dalam jumlah tinggi. Namun, studi tersebut dilakukan pada hewan uji.

Masih perlu adanya penelitian lebih dalam terkait hubungan pemanis buatan dengan kejadian kanker pada manusia.

Meskipun masih belum terbukti secara valid pada manusia, penggunaan pemanis buatan tetap perlu diwaspadai.

Disarankan untuk mengonsumsi pemanis buatan di bawah anjuran maksimal.

Berapa batas maksimal konsumsi pemanis buatan?

Simak di artikel berikut ini, ya! 

https://dietpartner.id/berapa-batas-konsumsi-pemanis-buatan-per-hari/: Pemanis Buatan, Apakah Manfaatnya Semanis Rasanya?

Penulis: I Putu Febrian Andira Putra, S.Gz., Editor: Ulfa Ratriana, S.Gz.,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *