Sudahkah kamu mencoba matcha, mathca latte, pudding matcha, matcha seasalt, dan beragam menu ala teh jepang lainnya yang disediakan baik dari rumah kopi sampai ke restoran mewah. Saat ini, citarasa (flavor) teh dari Jepang telah menjadi bahan baku yang dinilai mahal karena peningkatan penggemarnya yang signifikan.
Beberapa flavor teh yang kini sedang populer di masyarakat diantaranya adalah Matcha dan Hojicha. Padahal, kedua flavor ini masih berasal dari kebun teh hijau yang sama. Namun, apa sajakah yang membedakan kedua flavor teh dari Jepang ini?
Mengenal asal muasal Matcha
Meskipun matcha baru beberapa tahun ini sedang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Namun, China sudah terdahulu mengonsumsi teh hijau sejak abad 12. Setelah itu, teknik memanaskan dan mengeringkan teh hijau diperkenalkan secara luas. Biksu China (Chan) melakukan hal unik dengan mengulek daun teh hijau muda menjadi butiran yang sangat halus. Ia mengulek teh hijau menggunakan alu dan lesung (pestle & mortar), kemudian mengaduk bubuknya dengan air panas di dalam gelas yang besar untuk membuat teh hijaunya. Proses mengaduk teh hijau menjadi ritual yang sangat penting dari kehidupan biksu buddha Zen.
Matcha datang ke Jepang ketikan Myoan Eisai, biksu Jepang, menemukan bubuk teh hijau saat belajar di China sekitar tahun 1180 untuk mempelajari meditasi Budha Zen. Kecintaannya dengan China, Buddha Zen, dan matcha, membuat beliau kembali ke Jepang dengan beberapa bibit teh hijau yang ia bawa dari China. Kemudian, ia berhasil mempopulerkan Zen dalam jepang sambil mempromosikan konsumsi dari matcha.
Produksi masif Matcha dari Jepang untuk Dunia
Matcha dibuat hanya berasal dari daun muda teh hijau yang ditumbuk menjadi bubuk. Pekerjaan memanen teh hijau dilakukan secara manual karena membutuhkan ketelitian dan keuletan oleh para petani. Petani teh secara teratur mengambil teh hijau secara manual sambil mendengarkan lagu. Petani yang paling unggul pun hanya mampu memaneh teh hijau 8 kg, yang setelah diproses hanya menjadi 2 kg. Meningkatnya permintaan akan bubuk matcha membuat Jepang berinovasi dalam melakukan proses panen menggunakan mesin otomatis. Sejauh ini Jepang telah berhasil mengekspor 10.000 ton lebih teh hijau.
Awal Mula Hojicha berkembang
Diantara masifnya produksi matcha menggunakan mesin, salah satu kelemahan yang muncul adalah terdapat sampah (waste) yang dihasilkan ketika produksi. Ketika daun teh hijau dipanen terdapat bagian teh hijau dewasa (mature tea leaves) yang keluar diantara daun teh hijau. Sumberdaya teh hijau di Jepang yang terbatas, membuat Jepang berpikir untuk menggunakan sampah (waste) tersebut diolah untuk menambah nilai jual. Kemudian para peracik teh mencoba untuk menggunakan sisaan daun tersebut dan dipanggang (roasted) menggunakan arang (charcoal). Percobaan ini berhasil dilakukan dan lahirlah Hojicha yang kemudian juga sama terkenalnya dengan matcha
Hojicha berkembang di Kyoto, para peracik teh menggunakan sisaan teh hijau yang di panggang agar meminimalisir sampah. Uniknya, Hojicha menghasilkan aroma yang lebih manis dan agak beraroma coklat. Aroma unik tersebut membuat para pelanggan menjadi tertarik untuk masuk ke toko teh. Ciri khas hojicha memilki aroma manis, agak terbakar, tentu berbeda dengan matcha yang memiliki rasa greeny (rumput), sedikit pahit dan umami.
Serba-serbi perbedaan Matcha dan Hojicha
Baik matcha dan Hojicha sama sama berasal dari teh hijau, namun proses produksi yang berbeda telah membuat kedua flavor memiliki keunikan tersendiri. Berikut beberapa perbedaan antara hojicha dan matcha:
Magic Ingredient: Kandungan Caffein
Matcha yang berasal dari daun teh hijau muda mengandung caffein sebanyak 20 kali lebih banyak dari hojicha. Matcha mengandung sekitar 70 mg caffein, sementara akibat proses pemanggangan dan usia teh hijau yang lebih tua hojicha memiliki kandungan caffein 7.7 mg karena terdagradasi oleh proses. Namun, hojicha bisa menjadi pilihan yang baik untuk meminum teh dengan rendah caffeine
Bagaimana dengan Rasa
Karakteristik matcha adalah agak berumput (grassiness), seperti kacang (nuttiness), pahit (bitterness) dan umami. Kualitas rasa ini menjadi standar yang menentukan kualitas (grade) dari matcha. Berbeda dengan Hojicha, yang memiliki karakteristik ada rasa tanah (earthy), manis, kacang (nuttiness), dan coklat
Manfaat kesehatan antara Matcha dan Hojicha
Baik matcha dan hojicha sama sama mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk tubuh. Namun, matcha memiliki katekin yang berperan sebagai pembakar lemak, sementara hojicha mengandung L-theanin yang mampu mengurangi stress dan kecemasan. Hojicha juga mengandung vitamin C yang dapat berperan sebagai anti penuaan.
Matcha saat ini adalah citarasa (flavor) yang paling di gemari di seluruh dunia. Saat, semuanya berfokus kepada matcha, ternyata ada pendatang teh baru yang disebut hojicha. Hojicha juga merupakan bagian kebun teh hijau yang sama. Meskipun masih dalam golongan teh hijau, perbedaan antara Matcha dan Hojicha cukup mencolok sehingga membuat kedua teh ini memiliki keunikan dan ketertarikan tersendiri.
Baca juga: Apa Perbedaan Antara Teh Hijau dan Matcha?
References:
- Serupa Tapi Tak Sama, Ini Dia Bedanya Teh Hijau Matcha dan Hojicha – Cool/JP
- Matcha Vs Hojicha – Crafti.
- What is the Difference Between Hojicha & Matcha – Hojicha.co
- Health Benefits and Chemical Composition of Matcha Green Tea: A Review (2021). Molecules.
Editor: Rheinhard, S.Gz., RD