Ternyata selain matcha dari Jepang, ada juga lho herba asal Amerika Selatan bernama Yerba Mate yang dikonsumsi Lionel Messi sebagai pengganti kopi karena mengandung kafein! Sudah tahukah ApleFriends bahwa sumber minuman berkafein tak lagi hanya dari minuman kopi? Yuk ikuti MinDip membedah apa sih dampak konsumsi kafein pada tubuh dan dari mana saja kafein bisa didapat secara alami?
Bagaimana Kafein bekerja?
Kafein yang dikonsumsi tubuh akan diserap oleh usus halus. Biasanya, penyerapan kafein sampai pada kafein bekerja pada sistem saraf tubuh memakan waktu 45 menit sampai 1-2 jam setelah konsumsi. Sifatnya yang larut dalam air membuat kafein lebih mudah diserap dalam peredaran darah, yang kemudian diolah di organ hati menjadi menjadi senyawa paraxanthine, theophylline, dan theobromine.
Dikutip dari European Journal of Medicinal Chemistry Reports, masing-masing senyawa ini memiliki efek meningkatkan kewaspadaan pada sistem saraf tubuh, memberikan efek pelebaran pembuluh darah serta efek samping diuretik atau sering buang air.
Kafein punya fungsi mempengaruhi sistem saraf pusat dan periferal, seperti mendorong peningkatan detak jantung, mengakibatkan kontraksi pada sistem pencernaan, sampai pada memicu kontraksi otot dengan mendorong pelepasan ion kalsium pada otot. Hal ini lah yang menjadikan kafein sering dipakai sebagai senyawa untuk meningkatkan kewaspadaan dan kinerja tubuh. Tentu saja, kepekaan, toleransi, serta efek psikologis kafein pada masing-masing orang berbeda satu dengan yang lain.
Efek positif kafein bermacam-macam seperti memberikan fungsi antioksidatif hati dalam pencegahan hati berlemak, regulasi energi serta berat badan dalam kasus obesitas, sampai pada digadangkan dapat memberikan fungsi antidiabetik. Banyaknya dampak baik tak memungkiri, kafein juga harus dikonsumsi dengan hati-hati.
Menurut penelitian dari Buku Institute of Medicine (US) Committee on Military Nutrition Research, konsumsi kafein jika dibarengi dengan nikotin pada rokok akan meningkatkan kerja memori dan motorik pada sistem saraf tubuh. Beberapa penelitian juga menemukan bahwa kafein pada ibu hamil dapat berdampak negatif seperti menekan laju pertumbuhan sel. Bahkan, pada kondisi yang serius dapat menyebabkan asfiksi janin yakni kondisi janin kekurangan suplai oksigen.
Kafein pada Kopi
Kopi, terutama di tanah Indonesia yang kaya, punya keunikan citarasa dan budaya pada setiap bijinya. Kopi sudah menjadi minuman paling lazim saat kita membutuhkan kafein untuk meningkatkan sistem kerja kewaspadaan dan konsentrasi. Minuman ini didapatkan dengan merendam biji dari tanaman kopi yang sudah dipanggang dan dihaluskan. Biasanya waktu yang dibutuhkan tubuh menghilangkan setengah efek kafein rata-rata 5 jam, adapun penelitian yang menunjukkan kisaran 3-6 jam.
Tak hanya kopi, mulai dari gelombang tren matcha yang menggabungkan tradisi Jepang dengan sentuhan minuman modern sampai pada viralnya Yerba Mate sebagai minuman kesukaan Lionel Messi ini berhasil menuai lirikan mata dan lidah kancah dunia saat ini.
Teh dan matcha juga mengandung kafein?
Berbeda jenis tanaman, tanaman teh yang biasanya disebut Camellia sinensis dibudidayakan dan dengan proses lanjutan seperti fermentasi yang menghasilkan teh hitam, atau tanpa fermentasi yakni teh hijau dan matcha. Matcha pun diproses sedikit berbeda dengan teh hijau sehingga punya kadar kafein yang lebih tinggi. Biasanya kafein yang terdapat pada teh tercatat mulai dari kadar 2% sampai 4%.
Matcha dalam beberapa tahun terakhir juga disebut sebagai superfood dan digunakan sebagai alternative kopi karena efek matcha yang diklaim tidak memberikan efek jitter atau gemetar. Hal ini diselidiki karena matcha memang punya kadar kafein yang lebih tinggi dari teh, namun matcha juga mengandung L-theanine yakni senyawa asam amino yang punya efek menenangkan, mengurangi stress dan meningkatkan konsentrasi. Maka, memberikan keseimbangan dan menekan fungsi “roller-coaster” pada kafein.

Yerba mate: Si Herba Pahit asal Amerika Selatan
Yerbamate, secara profil rasa berbeda dengan matcha, keduanya memang punya rasa seperti rumput, namun matcha biasanya dikombinasikan dengan susu atau pemanis sedangkan yerbamate punya rasa khas seperti asap atau wangi kayu dengan rasa pahit yang menempel.

Bedanya dengan teh yang berasal dari tanaman Camellia sinensis, Yerba mate berasal dari tanaman Ilex paraguariensis. Kadar kafein yang terkandung sekitar 2,5%. Selain itu tercatat theobromine sekitar 1%, dan theophylline dalam jumlah yang sedikit yang punya sifat antioksidan pada yerbamate. Yerba mate juga mengandung vitamin A, B,C, dan E, serta beberapa mineral seperti seng dan kalium.
Menurut Journal of Nutrients, kadar kafein secangkir yerba mate akan mirip dengan secangkir kopi (sekitar 80 mg). Dengan metode konsumsi yang mirip teh yakni menyeduh berulang kali, sekali konsumsi secangkir yerba mate kira-kira akan menelan sekitar 260 mg kafein. Sedangkan, dosis mematikan kafein bagi orang dewasa adalah 10-12 gram sehari. Beberapa testimoni peminum yerba mate dan kopi, yerba mate dapat memberikan efek tambahan energi tanpa ada efek samping jitter atau gemetar, seperti yang biasa peminum kopi alami.
Memilih memulai hari dengan kopi, matcha, atau yerba mate sama-sama mampu memberikan asupan penambah energi harian. Sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan tubuh dalam mencerna kafein.
Baca juga: Minum Americano Setiap Hari Bisa Bikin Kurus, Benarkah?
Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien,
Referensi:
- Pharmacology of caffeine and its effects on the human body. 2024: European Journal of Medicinal Chemistry Reports
- Caffeine for the Sustainment of Mental Task Performance: Formulations for Military Operations. 2001: Institute of Medicine (US) Committee on Military Nutrition Research
- Matcha : How Much Caffeine and How Does It Compare to Coffee ? – Bangoshi
Yerba Mate—A Long but Current History. 2021: Journal of Nutrients