Hipoglikemia merupakan kondisi yang terjadi ketika kadar glukosa darah turun di bawah 60 mg/dL. Kondisi ini bisa sebabkan gejala seperti pusing, keringat dingin, gemetar, kebingungan, hingga kehilangan kesadaran. Kondisi ini sering dialami oleh penderita diabetes yang menjalani terapi insulin atau obat hipoglikemik oral. Oleh karena itu, strategi yang tepat sangat penting untuk mencegah hipoglikemia dan menjaga keseimbangan kadar gula darah.
Prinsip Pola Makan untuk Mencegah Hipoglikemia
1. Frekuensi dan Pola Makan Teratur
Penderita diabetes disarankan untuk mengonsumsi makanan dalam porsi kecil tetapi lebih sering, yaitu setiap 3–4 jam sekali. Pola makan ini membantu menjaga kadar glukosa darah tetap stabil dan mencegah penurunan kadar gula darah yang tiba-tiba. Sebuah studi dalam Diabetes Care Journal menyebutkan bahwa makan dalam porsi kecil tetapi sering dapat meningkatkan kontrol glikemik secara signifikan.
2. Pemilihan Karbohidrat dengan Indeks Glikemik Rendah
Karbohidrat dengan indeks glikemik (IG) rendah dicerna dan diserap lebih lambat, sehingga membantu mencegah lonjakan dan penurunan tajam kadar glukosa darah. Contoh makanan yang disarankan meliputi beras merah, roti gandum utuh, kacang-kacangan, serta sayuran hijau
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition, pola makan dengan IG rendah dapat membantu mengurangi risiko hipoglikemia pada penderita diabetes tipe 1 dan 2.
3. Asupan Serat yang Cukup
Serat berperan dalam memperlambat penyerapan glukosa ke dalam darah, sehingga dapat mencegah fluktuasi kadar gula darah. Sumber serat yang baik untuk penderita diabetes meliputi sayuran hijau seperti bayam dan brokoli, buah-buahan dengan kandungan serat tinggi seperti apel dan pir, serta biji-bijian utuh
Dalam studi yang diterbitkan oleh The Lancet Diabetes & Endocrinology, konsumsi serat yang tinggi dikaitkan dengan penurunan risiko hipoglikemia serta peningkatan sensitivitas insulin.
4. Pentingnya Kombinasi Makronutrien
Mengkombinasikan karbohidrat dengan protein dan lemak sehat dapat membantu memperlambat penyerapan glukosa, sehingga kadar gula darah tetap stabil. Kombinasi makanan yang disarankan meliputi oatmeal dengan kacang almond, yogurt rendah lemak dengan buah beri, serta roti gandum dengan selai kacang tanpa gula
5. Membawa Camilan Sehat
Untuk mengatasi potensi hipoglikemia, penderita diabetes disarankan untuk selalu membawa camilan sehat seperti kurma atau kismis, biskuit gandum utuh, kacang-kacangan tanpa garam, dan susu rendah lemak
Penelitian dalam Journal of the American College of Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi camilan sehat dapat mengurangi insiden hipoglikemia pada penderita diabetes yang menjalani terapi insulin.
6. Menghindari Konsumsi Alkohol Berlebihan
Alkohol dapat menghambat produksi glukosa oleh hati, yang berisiko menyebabkan hipoglikemia, terutama saat dikonsumsi dalam keadaan perut kosong. Jika penderita diabetes mengonsumsi alkohol, sebaiknya dikombinasikan dengan makanan untuk mengurangi risiko hipoglikemia.
Monitoring dan Evaluasi Kadar Glukosa Darah
Selain mengatur pola makan, pemantauan kadar glukosa darah secara rutin sangat penting untuk mengidentifikasi potensi hipoglikemia. Penggunaan alat pemantau glukosa darah (glucometer) dapat membantu penderita diabetes menyesuaikan asupan makanan dan dosis obat sesuai kebutuhan individu.
Baca juga: Mana yang Lebih Baik untuk Penderita Diabetes, Mie atau Nasi?
Referensi
- Standards of Medical Care in Diabetes 2022 Abridged for Primary Care Providers (2022), American Diabetes Association
- Pola Makan yang Dianjurkan untuk Pasien Diabetes Melitus – Kemenkes RSO Soeharso
- Low glycemic index diets as an intervention for diabetes: a systematic review and meta analysis (2019), The American Journal of Clinical Nutrition
- Snacks contribute considerably to total dietary intakes among adults stratified by glycemia in the United State (2023), PLOS Global Public Health
Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien